Aku punya cerita. Kuceritakan saja di sini. Aku lebih suka bercerita di sini. Bercerita dengan diriku sendiri. Toh orang lain belum tentu mau menjadi pendengar. Nasib juga berpihak, tidak ada orang yang bisa kujadikan pendengar. Namun aku menjadi bingung mau bercerita apa. Toh diriku sendiri sudah sangat tahu ada hal apa.
Minggu, 28 September 2014
Jumat, 26 September 2014
What the 'Facts'
Alih-alih tantangan "20 fakta tentang saya", sesungguhnya aku lebih suka menceritakan mengenai diriku di halaman blog ini (biar lebih panjang ceritanya... Oh, ternyata begitu ya.). Bukan berarti aku akan menjelaskan segala sesuatu tentang diriku secara gamblang tanpa membuat orang lain akan berpikir untuk berusaha agar lebih mengenal dan memahami aku sebagai orang yang dikenalnya. Sejujurnya aku lebih menyukai orang-orang yang berteman dan berada di dekatku dapat mengenal kepribadiaanku dari pengetahuan yang mereka serap selama berinteraksi denganku tanpa kujelaskan dan kuceritakan. Terkadang aku lebih menghargai orang-orang yang mampu menilaiku secara pribadi dengan segala kemampuannya untuk menilai baik dan buruk dibandingkan dengan yang mengenal diriku tetapi dari hasil pengetahuan yang sengaja aku ajarkan karena aku sudah cukup bersabar untuk menunggu mereka mengetahui dan mengenal diriku sebenarnya. Namun dalam postingan kali ini aku akan sedikit menceritakan tentang diriku. Tenang saja, aku tidak akan membiarkan diriku kebablasan bercerita dan membiarkan kalian dengan mudahnya mengerti aku seolah aku hanya sebuah pena yang sedang dipelajari penggunaannya oleh seorang anak kecil untuk menulis. Rasanya ini lebih susah daripada dipaksa mengarang sebuah cerita untuk koran hari minggu (andai aku tahu rasanya).
Aku terkadang tidak lebih dari seseorang yang introvert. Aku bisa Aku terkadang sangat-sangat menikmati waktu sendirian bersama diriku sendiri di kamar, atau di perpustakaan, atau di lab, atau duduk-duduk dibawah pohon atau dimanapun ketika aku sedang benar-benar masuk ke dalam dunia 'sendiri dan pribadi'ku. Hal itu biasanya lebih sering dikarenakan aku tenggelam ke dalam buku--yang lebih seringnya adalah sebuah novel fantasi--yang sedang kubaca. Pada saat-saat seperti itu biasanya aku sungguh-sungguh tidak suka dengan gangguan apapun, atau jika suasana hati sedang baik aku akan berbaik hati tidak ambil pusing. Jika kau juga adalah orang yang suka membaca kau akan mengerti betapa jengkelnya saat tengah berada pada kejadian yang amat-sangat-menyenangkan-berada-dalam-suatu-imajinasi kemudian terganggu oleh panggilan atau pertanyaan dan hal-hal lain. Aku tidak akan ambil pusing menjelaskan jika kau adalah seseorang yang tidak terlalu suka membaca atau seseorang yang menganggap membaca itu membosankan, atau seseorang yang berpikiran sempit dengan mengatakan bahwa aku membaca hanya agar terlihat image yang intelek atau sekadar gaya-gayaan (Aku tidak menunjuk kepada siapapun karena beruntunglah terkadang daya ingat otakku cukup buruk sehingga lupa siapa saja atau mungkingkah memang pernah ada yang berkata begitu kepadaku). Yah, aku tidak bisa menjelaskan lebih panjang lagi mengenai hal diatas.
Jika dibandingkan dengan yang lain, mungkin bahan bacaanku cukup ringan dan tidak membuat takjub siapapun yang mungkin bahan bacaannya jauh lebih baik dan kompleks. Aku sangat menyukai fiksi. Dapat dipastikan 90% lebih buku yang kubaca adalah novel fiksi, baik yang kubeli secara pribadi dan hadiah dari orang-orang terdekat, dan kebanyakan adalah hasil pinjaman dari teman-temanku (dari masa SMP hingga sekarang di semester akhir studi sarjanaku). Maaf saja, karena jika kubiarkan hasrat untuk membeli novel-novel yang kusuka, aku akan mengkerut karena kehabisan uang yang kupunya yang biasanya tidak seberapa (dari hasil sisihan uang yang diberikan kepadaku) seperti mungkin kalian anak-anak yang diberikan uang jajan yang banyak setiap hari. Maka wajar saja jika kau menemukan aku yang terkadang dipenuhi dengan bermacam imajinasi yang lebih banyak tidak jelas arah dan tujuan mengkhayalnya. Ada kebahagiaan tersendiri saat aku membaca satu cerita dan masuk ke petualangan lain lagi di novel yang berbeda. Banyak orang mungkin berpikiran, "Bukankah biasanya ceritanya tidak jauh berbeda dan hanya begitu-begitu saja?". Aku bisa menjawab, "Ya, mungkin memang tema ataupun inti ceritanya sama, tapi kau tidak akan merasakan ketegangan dan kesenangan yang sama di setiap cerita dan petualangannya menuju bagian akhirnya."
Aku terkadang juga sangat melankolis ketika sedang sendirian, atau sehabis membaca sebuah tulisan, atau sebuah novel, atau setelah menyelesaikan sebuah drama korea ataupun film dengan genre tertentu (lebih seringnya genre romantis) sampai-sampai aku akan mengolah perasaanku dan menuliskannya menjadi sebaris duabaris permaianan kata-kata (karena aku tidak yakin untuk menyebutnya sebagai sebuah puisi). Aku sangat menghargai bagaimanapun cerita (dan berlaku juga dengan film dan puisi-puisi) yang ku ikuti, karena aku tahu untuk menciptakan suatu karya tidaklah mudah dan tidak semua orang mampu melakukannya (aku bahkan seringkali tidak menyelasaikan tulisan-tulisan yang kumulai).
Oke, sejujurnya inti dari tulisan yang cukup panjang ini hanya menggambarkan aku adalah seseorang yang menyukai membaca, menonton dan menulis. Tidak lebih jauh (kecuali kalian bisa melihat sesuatu yang lebih bernilai dari sekadar tulisan panjang tanpa arah ini, aku akan sangat berterima kasih karena kemampuanmu menilai sesuatu yang ada padaku). Terima kasih. :)
Kamis, 25 September 2014
Under the Tree
Few days ago I take a walk in my campus with one of my bestfriend for all these outtake. I love capturing everything or anyone and being captured by chance or deliberately. So, I asked my friend to take some pictures of me and promise I would do the same. Honestly, I'm not a good model (my face and my body or whatever they standarded for being a model, and because I'm not a model--and I'm never interested to be like that just because I took pictures like these) but still I love being captured. I always wanted to go to some good and beautiful places or going abroad and take million pictures I can. I am wearing a handcrafting shoes from a local branded in Bandung City, Indonesia (If you'd like to know and take some collections from there). I've falling for this shoes from the first time I saw it in their webpage. You can choose your favorite collection in here, too. :)
Senin, 22 September 2014
Dan Kemudian
Dan kemudian, aku tetap setia bertanya-tanya, pernahkah aku menjelma harap dalam baris doa-doa malammu?
Langganan:
Postingan (Atom)