Pernikahan.
Kata itu tidak lagi tabu seiring bertambahnya umur, dan semakin hari semakin menggaung dan menggema di dalam kepalaku. Bukan apa-apa, hanya saja seperti kata orang bilang, "bukan hal yang aneh lagi kalau kau sudah memikirkan tentang pernikahan di umur sekarang."
Tapi tentu perkara yang satu ini tidak bisa asal terlaksana, kan? Islam sendiri mengajarkan bahwa yang terutama dari sebuah pernikahan adalah Akad nikahnya, ijab dan qabulnya. Untuk bisa sampai pada terlaksananya akad nikah dan ijab qabul tadi tentu hati sudah benar-benar dimantapkan dan dipersiapkan untuk memenuhi sunnah Rasul satu ini. Diajarkan pula untuk mengumumkan pernikahan ini kepada sanak saudara, tetangga dan kerabat agar tidak timbul fitnah dan kesalahpahaman dikemudian hari ketika dua insan tersebut berada di bawah satu atap. Mengumumkan pernikahan ini adalah dengan mengadakan pesta atau resepsi.
Jika ditanya konsep pernikahan apa yang aku inginkan, tentunya akan kujawab konsep pernikahan yang Islami, dengan pakaian yang syar'i dan tidak berlebih-lebihan. Aku sering membayangkan, pada akad-ku nanti, aku ingin mengenakan kebaya putih dengan detail-detail yang aku suka. Aku ingin kebaya putihku menjadi kebaya tercantik yang aku punya. Dengan hijab putih gading yang menutup hingga bawah dada, yang kemudian disematkan pula kerudung putih panjang yang aku bayangkan aku akan terlihat cantik seperti putri-putri dengan tambahan juntaian kerudung itu.
Aku ingin kesederhanaan dalam paduan warna putih nan suci itu saat akad nikahku nanti.
Lalu jika ditanya akan bagaimanakah pula konsep resepsi pernikahan yang aku inginkan?
Ada begitu banyak konsep pernikahan berkeliaran dalam bayang dan hayalku, yang ingin kutiru dan ingin kuwujudkan.
Pertama-tama, kuputuskan untuk mengundang orang-orang, kerabat, sahabat, teman-teman dan kolega yang memang benar-benar bersentuhan langsung dan konsisten dalam kehidupan selama ini. Tidak perlu banyak orang tapi tak ku kenal, tidak perlu pula mengundang orang-orang penting dan besar yang mungkin tak terlalu ku kenal hanya untuk membuat pesta pernikahanku menjadi terlihat prestisius.
Konsep yang kuinginkan adalah pesta outdoor, dengan payung-payung besar terpasang dimeja untuk melindungi tamu-tamuku dari terik matahari. Aku ingin suasana kebersamaan diruang terbuka di taman, di bawah bayang-bayang pepohonan tinggi sehingga tempatnya cukup rindang. Ditambah suara siul burung-burung kecil yang menambah suasana damai saat acara makan berlangsung. Aku ingin meja-meja atau kursi tamuku yang kuharap bertema kayu-kayuan berhiaskan untaian bunga-bunga kecil nan cantik sebagai pemanis pemandangan.
Konsep kedua sebagai antisipasi bilamana hujan kemungkinan turun dihari pesta pernikahanku nanti, aku merencanakan konsep pernikahan di dalam gedung dengan tetap bertemakan alam, pepohonan, dedaunan dan bunga-bungaan. Aku ingin ada pohon buatan yang berbunga penuh di dalam ruang tempat resepsi dan di dekat meja-meja makan tamuku. Aku ingin cahaya lilin yang menggantung memenuhi ruangan. Aku ingin semua tertata dan terencana dengan cantik dan romantis.
Yah, pada intinya aku ingin konsep pernikahan yang cantik, anggun dan romantis seperti dalam cerita-cerita novel yang banyak kubaca, atau film-film yang kutonton.