Lalu akhirnya aku selalu tertinggal dibelakang.
Cahaya di depan terlalu kuat berpendar, dan kadang gelap gulita. Membuat buta, tak tahu apa-apa. Selalu menunggu cahaya hijau itu berkedip dan menyala. Mencoba kugapai namun tak tergapai. Aku hanya bisa terdiam, menatap di kejauhan, tanpa bisa apa-apa. Dan aku semakin tak terlihat, tertinggal di belakang. Ketika tersadar, mungkin aku sudah benar-benar hilang. Lalu, aku tinggal secuil kenangan...
Atau mungkin sudah tak berarti apa-apa.
Menunggunya berbalik arah dan menjemput di persimpangan, menuntunku menjajaki jejak-jejak yang telah lama tercipta. Atau menanti penuntun jalan yang belum dikenal dan ikut bersamanya menyusuri jalur yang baru. Keduanya akan membawaku bersamanya menyibak kisah-kisah baru.
Entah akan bermuara kemana...
Aku masih menunggu pendar cahaya hijau yang tak bisa kugapai itu.
Tapi sekarang saja pendar cahaya itu semakin terasa sulit kugapai.
Tapi sekarang saja pendar cahaya itu semakin terasa sulit kugapai.