Minggu, 22 September 2013

Pendar Cahaya Itu

Lalu akhirnya aku selalu tertinggal dibelakang.
Cahaya di depan terlalu kuat berpendar, dan kadang gelap gulita. Membuat buta, tak tahu apa-apa. Selalu menunggu cahaya hijau itu berkedip dan menyala. Mencoba kugapai namun tak tergapai. Aku hanya bisa terdiam, menatap di kejauhan, tanpa bisa apa-apa. Dan aku semakin tak terlihat, tertinggal di belakang. Ketika tersadar, mungkin aku sudah benar-benar hilang. Lalu, aku tinggal secuil kenangan...
Atau mungkin sudah tak berarti apa-apa.

Menunggunya berbalik arah dan menjemput di persimpangan, menuntunku menjajaki jejak-jejak yang telah lama tercipta. Atau menanti penuntun jalan yang belum dikenal dan ikut bersamanya menyusuri jalur yang baru. Keduanya akan membawaku bersamanya menyibak kisah-kisah baru.
Entah akan bermuara kemana...
Aku masih menunggu pendar cahaya hijau yang tak bisa kugapai itu.
Tapi sekarang saja pendar cahaya itu semakin terasa sulit kugapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar