Kalau aku bermimpi, lalu aku bermimpi kamu.
Apa karena aku yang mengetuk pintu mimpimu, lalu memaksamu untuk mendatangi mimpiku...
Atau karena memang inginmu menemuiku dengan hatimu?
Ah, mana mau kau begitu. Siapalah aku.
Kau bahkan belum mengenal aku.
Aku juga belum tahu dirimu.
Oh iya, kita belum pernah bertemu.
Lalu kenapa aku bermimpi kamu, dengan adegan canggung yang romantis menurut angan bodohku begitu?
Lagi-lagi, hanya Tuhan yang tahu.
Kalau begitu, kuharap Tuhan tak menuliskannya hanya sampai disitu.
Dan saat aku menuliskan ini, aku sudah lupa bagaimana rupamu...
FFK
Selasa, 25 Maret 2014
Bukan Aku
Aku bunga yang tak ingin kau curi pandang.
Aku bintang yang tak ingin kau petik.
Aku langit yang tak ingin kau gapai.
Aku harapan yang tak ingin kau raih.
Aku samudera yang tak ingin kau selami.
Aku lautan yang tak ingin kau seberangi.
Aku jiwa yang tak ingin kau temani.
Aku jejak yang tak ingin kau iringi.
Aku hidup yang tak ingin kau hidupi.
Aku tahu, namaku bukan doa yang kau sebut kepada Tuhan selama ini.
Semoga segera kutahu seseorang yang menyebut namaku dalam doanya kepada Sang Pemilik Hati.
FFK
Lukisan Cinta
Cinta itu keindahan yang menyakitkan.
Aku melukis cinta menjadi kamu.
Kamu melukis dia sebagai cinta.
Indah bukan?
Tinggal aku yang sakit.
Lalu aku hanya mencucur airmata,
lalu tertawa 'haha'.
Dan kalian berbahagia.
Mungkin karena aku tak memesona?
Aku tak cantik? Tak menarik?
Ah, mungkin juga.
Tunggu. Aku bahkan tak tahu definisi
cantik dan menarik darimu.
Bagaimana pula aku berani bilang memesona?
Rasanya aku ditertawai dunia.
Aku melukis cinta menjadi kamu.
Kamu melukis dia sebagai cinta.
Indah bukan?
Tinggal aku yang sakit.
Lalu aku hanya mencucur airmata,
lalu tertawa 'haha'.
Dan kalian berbahagia.
Mungkin karena aku tak memesona?
Aku tak cantik? Tak menarik?
Ah, mungkin juga.
Tunggu. Aku bahkan tak tahu definisi
cantik dan menarik darimu.
Bagaimana pula aku berani bilang memesona?
Rasanya aku ditertawai dunia.
FFK
Senin, 24 Maret 2014
Wahai Hati, Hati-hati
Kepada hati hati yang menunggu hati dengan hati-hati.
Kepada hati hati yang bersabar dan jatuh perlahan pada satu hati dengan hati-hati.
Aku punya pertanyaan untuk hatimu, hati.
Akan kuajukan dengan hati-hati agar kau tak sakit hati.
Mengapa kau hanya berdiam pada satu hati?
Lalu kau hanya terus menanti di satu hati.
Begitu susahnya kah hatimu untuk jatuh hati pada lain hati?
Apakah kau memang begitu setianya pada satu hati?
Masihkah kau terus menunggu hati yang kau sendiri tak tahu bagaimana hatinya, hati?
Bagaimana jika hati yang kau harap juga menunggu hati yang lain?
Mungkin hatinya sudah terbang melayang entah kemana tak mau kembali lagi.
Atau malah hatinya telah jatuh berdebam dalam palung satu hati yang tak kau tahu, hati?
Ah, mungkin hati yang kau tunggu sedang bersusah payah mengobati luka hatinya yang lalu.
Mungkin juga sedang mencari retakan hatinya, seperti yang pernah hatimu alami.
Kenapa?
Hatimu terasa sesak?
Ia ingin menangis?
Oh, jangan cengeng!
Yah, urusan hati memang harus hati-hati...
Biar tak jadi sakit hati.
Ku akhiri saja sampai di sini.
Biar hatimu tak semakin sakit hati.
Pikirkan lagi nasib hatimu dengan hati-hati.
Kepada hati hati yang bersabar dan jatuh perlahan pada satu hati dengan hati-hati.
Aku punya pertanyaan untuk hatimu, hati.
Akan kuajukan dengan hati-hati agar kau tak sakit hati.
Mengapa kau hanya berdiam pada satu hati?
Lalu kau hanya terus menanti di satu hati.
Begitu susahnya kah hatimu untuk jatuh hati pada lain hati?
Apakah kau memang begitu setianya pada satu hati?
Masihkah kau terus menunggu hati yang kau sendiri tak tahu bagaimana hatinya, hati?
Bagaimana jika hati yang kau harap juga menunggu hati yang lain?
Mungkin hatinya sudah terbang melayang entah kemana tak mau kembali lagi.
Atau malah hatinya telah jatuh berdebam dalam palung satu hati yang tak kau tahu, hati?
Ah, mungkin hati yang kau tunggu sedang bersusah payah mengobati luka hatinya yang lalu.
Mungkin juga sedang mencari retakan hatinya, seperti yang pernah hatimu alami.
Kenapa?
Hatimu terasa sesak?
Ia ingin menangis?
Oh, jangan cengeng!
Yah, urusan hati memang harus hati-hati...
Biar tak jadi sakit hati.
Ku akhiri saja sampai di sini.
Biar hatimu tak semakin sakit hati.
Pikirkan lagi nasib hatimu dengan hati-hati.
Minggu, 09 Maret 2014
Kamu dari Galaksi Mana?
Untukmu yang sedang dalam perjalanan menuju ke bumiku.
Kenapa kamu lama sekali?
Aku bukan lelah menunggu.
Aku hanya penasaran padamu.
Juga tentangmu.
Lalu khawatir.
Sedikit cemas.
Dinodai setitik keraguan.
Aku masih dengan setia menunggumu di planet biru ini, dalam galaksi bima sakti.
Kamu sudah sampai di mana?
Apakah kamu tersesat?
Apakah sistem pencari dari tempat asalmu tak bisa membantu perjalananmu?
Apakah kau perlu bantuan? Dariku?
Sudah kukirimkan surat singkat kepada Tuhan untuk menuntunmu.
Tidakkah kau menangkap sinyalnya?
Masih kurangkah frekuensi isyarat itu?
Apakah petamu terpatri jelas di mana galaksiku di jagat raya ini?
Apakah sesulit itu untuk menemukanku?
Kamu sedang berada di galaksi apa?
Apakah jaraknya ratusan juta tahun cahaya dari galaksi ini?
Aku akan menunggumu beberapa waktu lagi.
Aku sungguh ingin tahu bagaimana rupamu.
Hanya saja sekali lagi kukatakan.
Dan bila aku boleh menanyakan.
Jika kau menempuh waktu yang sangat lama untuk bisa menemukanku,
Kamu mahluk dari galaksi mana?
Kenapa kamu lama sekali?
Aku bukan lelah menunggu.
Aku hanya penasaran padamu.
Juga tentangmu.
Lalu khawatir.
Sedikit cemas.
Dinodai setitik keraguan.
Aku masih dengan setia menunggumu di planet biru ini, dalam galaksi bima sakti.
Kamu sudah sampai di mana?
Apakah kamu tersesat?
Apakah sistem pencari dari tempat asalmu tak bisa membantu perjalananmu?
Apakah kau perlu bantuan? Dariku?
Sudah kukirimkan surat singkat kepada Tuhan untuk menuntunmu.
Tidakkah kau menangkap sinyalnya?
Masih kurangkah frekuensi isyarat itu?
Apakah petamu terpatri jelas di mana galaksiku di jagat raya ini?
Apakah sesulit itu untuk menemukanku?
Kamu sedang berada di galaksi apa?
Apakah jaraknya ratusan juta tahun cahaya dari galaksi ini?
Aku akan menunggumu beberapa waktu lagi.
Aku sungguh ingin tahu bagaimana rupamu.
Hanya saja sekali lagi kukatakan.
Dan bila aku boleh menanyakan.
Jika kau menempuh waktu yang sangat lama untuk bisa menemukanku,
Kamu mahluk dari galaksi mana?
FFK
Jumat, 07 Maret 2014
Biar Hanya Tuhan yang Tau
Kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan bertanya
"hati mana saja yang sudah kau lewati sampai disini?"
Kalau kamu datang,
tolong jangan pergi...
Aku lelah menjaga pintu!
Kalau kamu datang,
aku tenang...
Ya. Aku juga menginginkan hal seperti itu. Aku mungkin belum terlalu lelah menjaga pintu jika dibandingkan dengan orang-orang lainnya.
Hanya saja aku lelah mengharapmu.
Aku lelah mengharap kau yang aku sendiri tak tahu akan bermuara kemana perasaanku selama ini.
Biar saja tidak ada yang tahu pernah ada sebuah perasaan indah yang ku bungkus rapi dan ku hias dengan cantik di dalam peti perasaan di salah satu sudut itu.
Biar hanya Tuhan yang tahu.
"hati mana saja yang sudah kau lewati sampai disini?"
Kalau kamu datang,
tolong jangan pergi...
Aku lelah menjaga pintu!
Kalau kamu datang,
aku tenang...
Sadgenic - Rahne Putri
Ya. Aku juga menginginkan hal seperti itu. Aku mungkin belum terlalu lelah menjaga pintu jika dibandingkan dengan orang-orang lainnya.
Hanya saja aku lelah mengharapmu.
Aku lelah mengharap kau yang aku sendiri tak tahu akan bermuara kemana perasaanku selama ini.
Biar saja tidak ada yang tahu pernah ada sebuah perasaan indah yang ku bungkus rapi dan ku hias dengan cantik di dalam peti perasaan di salah satu sudut itu.
Biar hanya Tuhan yang tahu.
Melewati Salah Satu Gerbang Kehidupan Itu
Jika melihat dunia dan kehidupannya di masa seperti sekarang,
Lagi-lagi aku berpikir, alangkah masih kanaknya aku.
Lagi-lagi aku berpikir, alangkah masih tak-tahu-apa-apa nya diriku ini.
Lagi-lagi aku berpkir, alangkah tak ada apa-apanya hadirku ini.
Aku baru saja membaca sebuah blog kenalan baruku yang kini jelas kutahu pemikirannya jelas sedewasa sikapnya, dan raut wajahnya.
Yah, cukup untuk membuat sudut mataku basah, walau hanya segenang kecil, seperti biasanya.
Lalu, aku tiba-tiba menjadi bersyukur dengan diriku sendiri meski dengan segala dosa yang masing-masing orang miliki.
Jika mengenang ke masa yang telah lalu, aku kini bersyukur.
Aku sungguh-sungguh bersyukur, aku masih tetap aku yang utuh.
Masih tetap seorang gadis yang utuh, tanpa 'lecet' dengan perilaku tak etis 'ini' dan 'itu'.
Aku bersyukur Tuhan masih memberiku kehidupan dengan orang-orang yang masih tau bagaimana seharusnya menghargai aku dan diriku sehingga mereka secara tak langsung berusaha menjauhkanku dari hal-hal seperti itu.
Aku kembali bersyukur aku tetaplah aku yang teguh pada pendirianku.
Aku bersyukur telah dituntun oleh Tuhan dan berhasil melewati salah satu gerbang yang sulit dilewati oleh kebanyakan perempuan, gadis remaja zaman sekarang.
Aku berharap dan berdoa semoga aku akan terus bertahan menjadi 'aku' yang 'utuh' hingga tiba pada ikrar suci dihadapan-Nya suatu hari nanti.
Lagi-lagi aku berpikir, alangkah masih kanaknya aku.
Lagi-lagi aku berpikir, alangkah masih tak-tahu-apa-apa nya diriku ini.
Lagi-lagi aku berpkir, alangkah tak ada apa-apanya hadirku ini.
Aku baru saja membaca sebuah blog kenalan baruku yang kini jelas kutahu pemikirannya jelas sedewasa sikapnya, dan raut wajahnya.
Yah, cukup untuk membuat sudut mataku basah, walau hanya segenang kecil, seperti biasanya.
Lalu, aku tiba-tiba menjadi bersyukur dengan diriku sendiri meski dengan segala dosa yang masing-masing orang miliki.
Jika mengenang ke masa yang telah lalu, aku kini bersyukur.
Aku sungguh-sungguh bersyukur, aku masih tetap aku yang utuh.
Masih tetap seorang gadis yang utuh, tanpa 'lecet' dengan perilaku tak etis 'ini' dan 'itu'.
Aku bersyukur Tuhan masih memberiku kehidupan dengan orang-orang yang masih tau bagaimana seharusnya menghargai aku dan diriku sehingga mereka secara tak langsung berusaha menjauhkanku dari hal-hal seperti itu.
Aku kembali bersyukur aku tetaplah aku yang teguh pada pendirianku.
Aku bersyukur telah dituntun oleh Tuhan dan berhasil melewati salah satu gerbang yang sulit dilewati oleh kebanyakan perempuan, gadis remaja zaman sekarang.
Aku berharap dan berdoa semoga aku akan terus bertahan menjadi 'aku' yang 'utuh' hingga tiba pada ikrar suci dihadapan-Nya suatu hari nanti.
Langganan:
Postingan (Atom)