Kalau aku bermimpi, lalu aku bermimpi kamu.
Apa karena aku yang mengetuk pintu mimpimu, lalu memaksamu untuk mendatangi mimpiku...
Atau karena memang inginmu menemuiku dengan hatimu?
Ah, mana mau kau begitu. Siapalah aku.
Kau bahkan belum mengenal aku.
Aku juga belum tahu dirimu.
Oh iya, kita belum pernah bertemu.
Lalu kenapa aku bermimpi kamu, dengan adegan canggung yang romantis menurut angan bodohku begitu?
Lagi-lagi, hanya Tuhan yang tahu.
Kalau begitu, kuharap Tuhan tak menuliskannya hanya sampai disitu.
Dan saat aku menuliskan ini, aku sudah lupa bagaimana rupamu...
FFK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar